Hubungan Gender dengan keadilan

Hubungan Gender dengan Keadilan

            Gender adalah jenis kelamin. Apa yang pertama terlintas dipikiran anda saat mendengar kata Gender? Yang pertama terlintas pasti adalah Laki-laki dan perempuan.




Gender dibedakan menjadi dua sesuai dengan sifat(Tidak konkrit)dan kelamin(Konkrit)yaitu,

Laki laki = Sifat : Berani,Berwibawa,dll
              = Fisik : Kuat,Berotot,Berjenggot,berjakun,dll

Tapi itu hanya pada sisi sifat,dan disisi sifat itu semua bisa terbalik,perempuan bisa menjadi kuat dan laki laki juga bisa menjadi feminim

Perempuan = Sifat : feminism,penyayang,rajin
                    = Fisik : Berpayudara,pinggu besar,dll

Fisik itu konkrit karena tidak bisa ditukar.

Tapi apa hubungan kedua gender terhadap Keadilan?

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar.(via Wikipedia)

Hubungan nya dengan gender?
Term “keadilan” dan “kesetaraan” selalu dipakai oleh para feminis secara bersama dalam satu tujuan, yaitu menghilangkan ketimpangan gender. Akan tetapi, sebenarnya term “adil” dan “setara” adalah dua kata yang berbeda yang tidak mempunyai koherensi makna.

Ketidakadilan sering terjadi pada wanita karena sifat fisiknya yang lemah lembut.Contoh ketidakadilan dalam hubungan gender:


1.Wanita tidak bisa memberikan vote pada tahun
2.Wanita harus memakai gaun pada tahun 1900s
3.Wanita sebagai gender yang lemah,tetapi pada perang dunia kedua wanita menjadi budak seks dan budak perang.
4.Wanita mendapat upah lebih kecil dari pada pria,padahal jam kerjanya sama.



Tapi itu sudah 1abad yang lalu,dan Keadilan gender pun sudah membaik pada tahun 2000an.

Tapi masih ada kaum wanita yang merasa keadilan gender itu masih kurang dan melebih-lebih kan masa lalu.Kaum wanita tersebut disebut dengan “Feminazi”

Feminazi" adalah sebuah istilah sindiran yang digunakan untuk menyebut kaum feminis yang dipandang ekstrim atau radikal, wanita yang dipandang ingin melebihi pria (ketimbang kesetaraan), atau menyebut seluruh feminis. (Via Wikipedia)



 Sebaiknya kita tidak menganggap enteng ketidakadilan gender karena bisa membawa ketidak nyamanan kedua pihak. Untuk pria kita harus lebih menghargai wanita dari pendapat dan sifatnya. Untuk wanita kalian harus menghormati keputusan pria sebagai kepala keluarga,terutama ayah,Mari kita wujudkan kesetaraan gender.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis Tabu dan contohnya

Pandangan Sosial Terhadap Bahasa Dan Seksual

Bias Tekstual